Selamat datang di blog artikel kami yang membahas laporan kerja praktek desain interior di Universitas Tarumanagara (UNTAR). Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi yang unik, terperinci, dan komprehensif tentang pengalaman kerja praktek desain interior di UNTAR. Jika Anda tertarik dengan bidang desain interior dan ingin mengetahui pengalaman kerja praktek di UNTAR, maka artikel ini sangat cocok untuk Anda.
Desain interior adalah salah satu bidang yang menarik dan berkembang pesat. UNTAR sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, memiliki program kerja praktek yang berkualitas dalam bidang desain interior. Melalui kerja praktek ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari selama kuliah dalam dunia nyata.
Persiapan dan Orientasi
Pada sesi pertama, mahasiswa akan diberikan informasi tentang persiapan dan orientasi sebelum memulai kerja praktek desain interior di UNTAR. Hal ini meliputi penjelasan tentang aturan, prosedur, dan tugas yang harus dilakukan selama kerja praktek.
Penjelasan Aturan dan Prosedur
Sebelum memulai kerja praktek, mahasiswa akan diberikan penjelasan tentang aturan dan prosedur yang berlaku di UNTAR. Aturan dan prosedur tersebut meliputi jam kerja, kode etik, dan kewajiban mahasiswa selama kerja praktek. Dengan memahami aturan dan prosedur ini, mahasiswa dapat menjalankan kerja praktek dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Tugas dan Tanggung Jawab
Selain aturan dan prosedur, mahasiswa juga akan diberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan selama kerja praktek. Tugas dan tanggung jawab ini dapat meliputi mengumpulkan data, menganalisis kebutuhan klien, merancang konsep desain, dan melaksanakan konstruksi. Dengan memahami tugas dan tanggung jawab ini, mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan baik dan menjalankan kerja praktek secara efektif.
Pelatihan dan Workshop
UNTAR juga menyelenggarakan pelatihan dan workshop sebagai bagian dari persiapan dan orientasi kerja praktek desain interior. Pelatihan dan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang desain interior. Selama pelatihan dan workshop, mahasiswa akan belajar tentang teknik desain terkini, penggunaan perangkat lunak desain, dan trend desain interior terbaru. Dengan mengikuti pelatihan dan workshop ini, mahasiswa akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam melaksanakan kerja praktek.
Summary: Pada sesi ini, mahasiswa akan memperoleh pemahaman yang jelas tentang persiapan dan orientasi sebelum memulai kerja praktek desain interior di UNTAR. Penjelasan aturan dan prosedur, tugas dan tanggung jawab, serta pelatihan dan workshop akan membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri dengan baik dan menjalankan kerja praktek secara efektif.
Penugasan Proyek
Sesi kedua akan membahas tentang penugasan proyek yang diberikan kepada mahasiswa selama kerja praktek desain interior di UNTAR. Mahasiswa akan diberikan proyek nyata yang harus diselesaikan dalam periode kerja praktek tersebut.
Pemilihan Proyek
Pemilihan proyek merupakan salah satu tahap awal dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Proyek-proyek yang diberikan biasanya berasal dari klien nyata yang bekerja sama dengan universitas. Mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk memilih proyek sesuai minat dan kemampuan mereka. Pemilihan proyek yang tepat akan memberikan pengalaman yang berharga dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam bidang desain interior.
Pembagian Tugas
Setelah pemilihan proyek, tugas akan dibagikan kepada mahasiswa yang terlibat dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Pembagian tugas dilakukan berdasarkan minat, kemampuan, dan pengalaman mahasiswa. Setiap mahasiswa akan diberikan tanggung jawab spesifik dalam proyek, seperti merancang layout ruangan, memilih material, atau mengawasi pengerjaan konstruksi. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas, mahasiswa dapat fokus dan bekerja secara efisien dalam menyelesaikan proyek.
Waktu dan Rencana Kerja
Setelah penugasan proyek, mahasiswa akan membuat rencana kerja yang meliputi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dan tahapan-tahapan yang harus dilalui. Waktu dan rencana kerja ini penting untuk mengatur dan mengendalikan jalannya proyek. Mahasiswa juga akan membuat jadwal pertemuan dengan dosen pembimbing untuk melaporkan perkembangan proyek secara berkala.
Summary: Pada sesi ini, mahasiswa akan mengetahui penugasan proyek yang harus mereka selesaikan selama kerja praktek desain interior di UNTAR. Pemilihan proyek, pembagian tugas, dan rencana kerja akan membantu mahasiswa untuk fokus dan bekerja secara efisien dalam menyelesaikan proyek desain interior.
Pendampingan dan Bimbingan
Selama kerja praktek desain interior di UNTAR, mahasiswa akan mendapatkan pendampingan dan bimbingan dari dosen atau mentor yang ditunjuk. Sesi ini akan membahas pentingnya bimbingan dan bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkannya secara maksimal.
Peran Dosen Pembimbing
Dalam kerja praktek desain interior, dosen pembimbing memiliki peran penting dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa. Dosen pembimbing akan membantu mahasiswa dalam memahami tugas dan tanggung jawab, memberikan masukan dan saran dalam proses perancangan, serta mengawasi perkembangan proyek. Dosen pembimbing juga akan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam desain interior.
Pertemuan dan Diskusi
Pendampingan dan bimbingan dilakukan melalui pertemuan dan diskusi antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Selama pertemuan, mahasiswa dapat mempresentasikan perkembangan proyek dan mendiskusikan masalah atau kendala yang dihadapi. Dosen pembimbing akan memberikan masukan dan saran untuk membantu mahasiswa menyelesaikan proyek dengan baik. Pertemuan dan diskusi ini juga menjadi sarana untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antara mahasiswa dan dosen pembimbing.
Manfaat Pendampingan dan Bimbingan
Pendampingan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Dengan adanya pendampingan dan bimbingan, mahasiswa dapat memperoleh arahan yang jelas dalam menjalankan proyek, mengatasi masalah yang muncul, dan meningkatkan kualitas hasil proyek. Dosen pembimbing juga dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang desain interior.
Summary: Sesi ini akan menjelaskan peran penting pendampingan dan bimbingan dalam kerja praktek desain interior di UNTAR serta bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkannya dengan baik. Peran dosen pembimbing, pertemuan dan diskusi, serta manfaat pendampingan dan bimbingan akan membantu mahasiswa untuk mengoptimalkan pengalaman kerja praktek desain interior di UNTAR.
Pengumpulan Data dan Informasi
Pada sesi ini, mahasiswa akan mempelajari langkah-langkah yang diperlukan dalam pengumpulan data dan informasi yang relevan dengan proyek desain interior yang sedang dikerjakan. Mahasiswa akan belajar tentang teknik pengumpulan data dan sumber informasi yang dapat digunakan.
Identifikasi Kebutuhan Informasi
Langkah pertama dalam pengumpulan data dan informasi adalah mengidentifikasi kebutuhan informasi yang relevan dengan proyek desain interior. Mahasiswa perlu memahami dengan jelas apa yang perlu dikumpulkan untuk mendukung perancangan dan pelaksanaan proyek. Hal ini bisa berupa data tentang ukuran ruangan, preferensi klien, atau informasi tentang bahan dan material yang akan digunakan.
Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer melibatkan pengumpulan data langsung dari sumbernya. Mahasiswa dapat melakukan survei langsung, wawancara dengan klien atau pihak terkait, atau observasi lapangan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Misalnya, mahasiswa dapat melakukan pengukuran ruangan, mengambil foto, atau melakukan wawancara dengan klien untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka.
Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder melibatkan penggunaan sumber informasi yang sudah ada. Mahasiswa dapat melakukan riset literatur, mencari referensi desain interior terkait, atau mengakses basis data yang relevan. Dengan menggunakan data sekunder, mahasiswa dapat memperoleh informasi tambahan yang dapat mendukung perancangan dan pelaksanaan proyek.
Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul, mahasiswa perlu melakukan pengolahan dan analisis data untuk mendapatkan informasi yang lebih terperinci. Pengolahan data meliputi pengorganisasian, pengklasifikasian, dan penyusunan data dalam bentuk yang mudah dipahami. Selanjutnya, mahasiswa dapat menganalisis data untuk mengidentifikasi pola, tren, atau masalah yang perlu diperhatikan dalam perancangan dan pelaksanaan proyek.
Summary: Sesi ini akan membahas langkah-langkah pengumpulan data dan informasi yang relevan dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Identifikasi kebutuhan informasi, pengumpulan data primer dan sekunder, serta pengolahan dan analisis data akan membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk mendukung perancangan dan pelaksanaan proyek desain interior.
Analisis dan Perencanaan
Sesi ini akan membahas tentang proses analisis dan perencanaan dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Mahasiswa akan mempelajari cara menganalisis kebutuhan klien, menerapkan konsep desain, dan merencanakan tahapan pekerjaan.
Analisis Kebutuhan Klien
Langkah pertama dalam analisis dan perencanaan adalah menganalisis kebutuhan klien. Mahasiswa perlu memahami dengan baik apa yang diinginkan dan diharapkan oleh klien dalam proyek desain interior. Hal ini meliputi preferensi desain, fungsi ruangan, dan anggaran yang tersedia. Dengan memahami kebutuhan klien, mahasiswa dapat merancang solusi desain yang sesuai dan memenuhi ekspektasi klien.
Penerapan Konsep Desain
Setelah menganalisis kebutuhan klien, mahasiswa akan menerapkan konsep desain yang sesuai dengan proyek. Konsep desain mencakup pemilihan tema, warna, bahan, dan elemen desain lainnya. Mahasiswa perlu mempertimbangkan harmonisasi antara keinginan klien, fungsionalitas ruangan, dan prinsip-prinsip desain interior. Dengan menerapkan konsep desain yang baik, mahasiswa dapat menciptakan ruang yang estetis dan fungsional.
Perencanaan Tahapan Pekerjaan
Setelah konsep desain ditetapkan, mahasiswa akan merencanakan tahapan pekerjaan yang harus dilalui dalam proyek desain interior. Tahapan pekerjaan meliputi perencanaan ruang, pembuatan desain teknis, pengadaan material, dan pelaksanaan konstruksi. Mahasiswa perlu membuat jadwal yang realistis dan mengatur prioritas pekerjaan agar proyek dapat berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Persiapan Anggaran
Selain perencanaan tahapan pekerjaan, mahasiswa juga perlu melakukan persiapan anggaran untuk proyek desain interior. Mahasiswa perlu menghitung perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membeli material, menyewa peralatan, atau membayar jasa kontraktor jika diperlukan. Dengan melakukan persiapan anggaran yang baik, mahasiswa dapat mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan menghindari kekurangan dana selama pelaksanaan proyek.
Summary: Sesi ini akan menjelaskan proses analisis dan perencanaan yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Analisis kebutuhan klien, penerapan konsep desain, perencanaan tahapan pekerjaan, dan persiapan anggaran akan membantu mahasiswa dalam merancang dan merencanakan proyek desain interior dengan baik.
Implementasi Desain
Sesi ini akan membahas tentang tahapan implementasi desain dalam proyek desain interior. Mahasiswa akan belajar tentang pemilihan material, pembuatan desain teknis, dan pelaksanaan konstruksi.
Pemilihan Material
Pemilihan material merupakan langkah penting dalam implementasi desain. Mahasiswa perlu memilih material yang sesuai dengan konsep desain, fungsionalitas ruangan, dan anggaran yang tersedia. Mahasiswa perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas, keberlanjutan, dan daya tahan material dalam memilih material yang tepat untuk proyek desain interior.
Pembuatan Desain Teknis
Setelah pemilihan material, mahasiswa akan membuat desain teknis yang detail. Desain teknis mencakup gambar kerja, spesifikasi material, dan rincian teknis lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi. Mahasiswa perlu memastikan desain teknis yang dibuat akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku untuk memastikan hasil yang baik dalam pelaksanaan proyek.
Pelaksanaan Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi merupakan tahapan terakhir dalam implementasi desain. Mahasiswa perlu mengawasi dan mengkoordinasikan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak terkait, seperti tukang, pengrajin, atau kontraktor. Mahasiswa perlu memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan desain teknis dan standar yang ditetapkan. Selama pelaksanaan konstruksi, mahasiswa juga perlu mengatasi masalah atau perubahan yang mungkin terjadi untuk memastikan proyek berjalan dengan lancar.
Summary: Sesi ini akan menjelaskan tahapan implementasi desain yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Pemilihan material, pembuatan desain teknis, dan pelaksanaan konstruksi akan membantu mahasiswa dalam mengimplementasikan desain dengan baik dan menghasilkan ruang yang sesuai dengan konsep desain.
Pengawasan dan Koordinasi
Pada sesi ini, mahasiswa akan mempelajari pentingnya pengawasan dan koordinasi dalam proyek desain interior. Mahasiswa akan belajar bagaimana mengawasi dan mengkoordinasikan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak lain untuk memastikan proyek berjalan dengan lancar.
Pengawasan Pekerjaan
Pengawasan pekerjaan melibatkan pemantauan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pihak terkait, seperti tukang, pengrajin, atau kontraktor. Mahasiswa perlu memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan desain teknis dan standar yang ditetapkan. Penting bagi mahasiswa untuk melakukan inspeksi reguler terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung dan mengidentifikasi potensi masalah atau kesalahan yang perlu diperbaiki.
Koordinasi Tim
Selain pengawasan, mahasiswa juga perlu melakukan koordinasi dengan tim yang terlibat dalam proyek desain interior. Mahasiswa perlu memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing. Koordinasi yang baik akan memastikan komunikasi yang lancar antara anggota tim, menghindari kesalahpahaman, dan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan proyek.
Penyelesaian Konflik
Saat bekerja dalam tim, konflik mungkin terjadi. Mahasiswa perlu memiliki keterampilan dalam menyelesaikan konflik dengan baik dan secara profesional. Mahasiswa perlu mendengarkan semua pihak yang terlibat, mencari solusi yang saling menguntungkan, dan menjaga hubungan kerja yang baik. Penyelesaian konflik yang efektif akan membantu memastikan proyek berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang diinginkan.
Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas melibatkan pemantauan dan evaluasi terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan dalam proyek desain interior. Mahasiswa perlu memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh pihak terkait memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan visual, melakukan pengujian material, atau melakukan pengukuran untuk memastikan kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Summary: Sesi ini akan membahas peran penting pengawasan dan koordinasi dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Pengawasan pekerjaan, koordinasi tim, penyelesaian konflik, dan pengendalian kualitas akan membantu mahasiswa dalam memastikan proyek berjalan dengan lancar dan menghasilkan hasil yang berkualitas.
Evaluasi dan Perbaikan
Sesi ini akan membahas tentang evaluasi dan perbaikan yang dilakukan setelah implementasi desain. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana melakukan evaluasi terhadap hasil proyek dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Evaluasi Hasil Proyek
Setelah proyek selesai, mahasiswa perlu melakukan evaluasi terhadap hasil proyek desain interior yang telah mereka kerjakan. Evaluasi ini melibatkan penilaian terhadap kesesuaian dengan konsep desain, kepuasan klien, dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Mahasiswa perlu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan proyek serta mempelajari pelajaran yang dapat diterapkan pada proyek di masa depan.
Umpan Balik dari Klien
Umpan balik dari klien juga penting dalam evaluasi dan perbaikan. Mahasiswa perlu meminta umpan balik dari klien mengenai kepuasan mereka terhadap hasil proyek. Umpan balik ini dapat membantu mahasiswa untuk memahami keberhasilan dan kekurangan proyek serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan pada proyek berikutnya.
Perbaikan dan Pengembangan
Berdasarkan hasil evaluasi dan umpan balik, mahasiswa perlu melakukan perbaikan dan pengembangan yang diperlukan. Perbaikan dapat dilakukan pada aspek-aspek yang kurang memuaskan atau tidak sesuai dengan harapan. Mahasiswa perlu mengidentifikasi peluang pengembangan dan meningkatkan keterampilan serta pengetahuan mereka dalam desain interior.
Summary: Sesi ini akan menjelaskan langkah-langkah evaluasi dan perbaikan yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Evaluasi hasil proyek, umpan balik dari klien, dan perbaikan serta pengembangan akan membantu mahasiswa dalam meningkatkan kualitas proyek dan pengembangan diri di bidang desain interior.
Presentasi dan Dokumentasi
Pada sesi ini, mahasiswa akan belajar tentang pentingnya presentasi dan dokumentasi dalam proyek desain interior. Mahasiswa akan mempelajari cara menyusun presentasi yang baik dan dokumentasi yang akurat.
Penyusunan Presentasi
Presentasi merupakan cara untuk menyampaikan hasil proyek desain interior kepada klien atau pihak terkait. Mahasiswa perlu menyusun presentasi yang menarik, informatif, dan komunikatif. Presentasi harus mampu menggambarkan konsep desain, memperlihatkan visualisasi ruang, dan menjelaskan proses perancangan serta pelaksanaan proyek. Dalam presentasi, mahasiswa juga perlu menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi perbaikan yang telah dilakukan.
Pembuatan Dokumentasi
Dokumentasi merupakan langkah penting dalam kerja praktek desain interior di UNTAR. Mahasiswa perlu membuat dokumentasi yang akurat dan lengkap tentang proyek desain interior yang telah mereka kerjakan. Dokumentasi meliputi gambar-gambar proyek, spesifikasi material, jadwal pelaksanaan, dan catatan-catatan penting lainnya. Dokumentasi yang baik akan memudahkan dalam mempresentasikan, mengkomunikasikan, dan merekam informasi yang terkait dengan proyek desain interior.
Penerbitan Laporan
Sebagai hasil akhir kerja praktek desain interior, mahasiswa perlu menyusun laporan yang mencakup seluruh proses dan hasil proyek. Laporan ini berfungsi sebagai dokumen resmi yang merekam dan menggambarkan semua aspek proyek desain interior. Mahasiswa perlu menyusun laporan dengan struktur yang jelas, ringkas, dan akurat, serta melampirkan dokumentasi dan referensi yang relevan.
Summary: Sesi ini akan membahas pentingnya presentasi dan dokumentasi dalam kerja praktek desain interior di UNTAR serta cara menyusunnya dengan baik. Penyusunan presentasi yang baik, pembuatan dokumentasi akurat, dan penerbitan laporan yang komprehensif akan membantu mahasiswa dalam menyampaikan hasil proyek dan merekam informasi yang terkait dengan kerja praktek desain interior.
Evaluasi Kerja Praktek
Pada sesi terakhir ini, mahasiswa akan dievaluasi berdasarkan kinerja, kontribusi, dan hasil proyek yang telah mereka kerjakan selama kerja praktek desain interior di UNTAR.
Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja melibatkan penilaian terhadap kualitas pekerjaan, kemampuan kerja dalam tim, kedisiplinan, dan etika kerja selama kerja praktek. Mahasiswa akan dievaluasi berdasarkan sejauh mana mereka memenuhi tugas dan tanggung jawab yang diberikan, serta sejauh mana mereka mampu mengatasi tantangan dan memperoleh hasil yang memuaskan.
Evaluasi Kontribusi
Evaluasi kontribusi melibatkan penilaian terhadap kontribusi yang diberikan oleh mahasiswa dalam proyek desain interior. Mahasiswa akan dievaluasi berdasarkan sejauh mana mereka berpartisipasi aktif, memberikan ide-ide kreatif, dan memberikan kontribusi yang berarti dalam mencapai tujuan proyek. Evaluasi ini juga mencakup kemampuan mahasiswa untuk bekerja dalam tim dan berkomunikasi dengan baik dengan anggota tim lainnya.
Evaluasi Hasil Proyek
Evaluasi hasil proyek melibatkan penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian hasil proyek yang telah dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa akan dievaluasi berdasarkan sejauh mana mereka berhasil mencapai tujuan proyek, mengimplementasikan konsep desain dengan baik, dan menghasilkan ruang yang estetis dan fungsional. Evaluasi ini juga mencakup kemampuan mahasiswa dalam mengatasi masalah yang muncul selama pelaksanaan proyek dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Feedback dan Rekomendasi
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, mahasiswa akan mendapatkan feedback dan rekomendasi dari dosen pembimbing atau pihak yang bertanggung jawab atas kerja praktek desain interior di UNTAR. Feedback ini akan memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan kinerja mahasiswa, serta saran untuk pengembangan di masa depan. Mahasiswa dapat menggunakan feedback ini sebagai bahan evaluasi diri dan sebagai panduan untuk meningkatkan kualitas kerja mereka di masa mendatang.
Pemahaman atas Pengalaman Kerja Praktek
Evaluasi kerja praktek desain interior di UNTAR memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami pengalaman kerja praktek mereka secara menyeluruh. Mahasiswa dapat melihat sejauh mana mereka telah berkembang dalam keterampilan dan pengetahuan dalam bidang desain interior. Evaluasi ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merenungkan pengalaman kerja praktek mereka, mengidentifikasi peluang pengembangan, dan mempersiapkan diri untuk karir di bidang desain interior.
Sebagai kesimpulan, kerja praktek desain interior di UNTAR adalah pengalaman yang berharga bagi mahasiswa dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan mereka. Melalui program kerja praktek ini, mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dalam situasi nyata dan mempersiapkan diri untuk karir di bidang desain interior. Evaluasi kerja praktek memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat sejauh mana mereka telah berkembang dan mendapatkan umpan balik yang konstruktif. Jika Anda tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang kerja praktek desain interior di UNTAR, kami sarankan Anda menghubungi pihak universitas untuk informasi lebih lanjut.